RENCANA STRATEGIS MSDM
BERDASARKAN HR TOOLS DAN KPI
BAB I. PENDAHULUAN
Perencanaan
dapat dikatakan secara kategorikal bahwa perencanaan mutlak perlu, bukan hanya karena setiap organisasi pasti
menghadapi masa depan yang selalu
“diselimuti” ketidakpastian , akan tetapi juga karena sumber daya yang dimiliki
atau mungkin dimiliki selalu terbatas, padahal tujuan yang ingin dicapai
perdefinisi selalu tidak terbatas. Perencanaan pada dasarnya merupakan
pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa
depan. Fokus perhatian perencanaan SDM ialah langkah-langkah tertentu yang
diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia
tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan
pekerjaan yang tepat , pada waktu yang
tepat , kesemuanya dalam rangka tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan
Setiap
keputusan yang diambil oleh manajemen sesungguhnya pasti berpengaruh pada
perencanaan dan pemanfaatan sumber daya manusia. Berarti semakin tinggi nilai
strategik suatu keputusan, semakin besar pula pengaruhnya terhadap sumber daya
manusia yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan.Suatu rencana strategik, misalnya, menentukan arah
yang hendak ditempuh di masa depan dikaitkan dengan berbagai hal seperti
tingkat pertumbuhan yang ingin dicapai, barang atau jasa baru yang ingin
dihasilkan, pangsa pasar yang hendak dikuasai. Dapat dipastikan bahwa hal-hal
itersebut turut menentukan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan
di masa yang akan datang. Agar sasaran – sasaran jangka panjang.tercapai, pelaksanaannya
menuntut adanya perencanaan jangka panjang di bidang sumberdaya manusia yang
disusun oleh tenaga-tenaga ahli yang tidak hanya mahir dalam tehnik-tehnik
perencanaan, akan tetapi sekaligus mampu mengkaitkan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan berbagai sasaran strategik yang ingin dicapai itu.
Situasi
keterbatasan itu memberi petunjuk bahwa sumber dana, sumber daya dan sumber
daya manusia khususnya harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa
sehingga daripadanya diperoleh manfaat yang semaksimal mungkin. Perencanaan
yang matang menungkinkan hal itu terjadi. Terdapat paling sedikit enam manfaat
yang dapat dipetik melalui suatu perencanaan sumber daya manusia secara mantap
yaitu :
1.
Organisasi dapat memanfaatkan sumber
daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik.
2.
Melalui perencanaan sumber daya manusia
yang matang, produktivitas kerja dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan.
3.
Perencanaan sumber daya manusia
berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan , baik
dalam arti, jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan
menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak.
4.
Salah satu segi manajemen sumber daya
manusia yang diwasa ini dirasakan semakin penting ialah informasi
ketenagakerjaan.
5.
Salah satu kegiatan pendahuluan dalam
melakukan perencanaan SDM adalah penelitian.
6.
Rencana sumber daya manusia merupakan
dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber
daya manusia dalam organisasi.!
Manajemen Puncak bertanggung
jawab atas pengembangan program perencanaan karier yang menyebutkan jalan
karier meliputi penilaian kinerja, perkembangan, peluang dipindahkan/promosi
serta rencana suksesi . Renstra SDM juga
mencakup pengawasan SDM yang dapat dilakukan melalui “HR
Assesment TOOLS dan KPI” sama-sama penilaian kinerja
( performance appraisal ). HR
tools dan KPI ( Key
Performance Indikator) merupakan gambaran
kinerja SDM organisasi, karena
dengan melalui assessment dan
KPI ini dapat diketahui
kondisi obyektif
SDM serta factor
– factor
yang keberadaan dan mempengaruhi kinerja SDM.
BAB.
II.
LANDASAN
TEORI
Teori Berbasis Sumberdaya
Perusahaan adalah bundel sumber daya dan kemampuan. Sumber daya dan
kemampuan yang terdiri dari aset fisik, keuangan, manusia dan tidak
berwujud. Teori dikondisikan pada kenyataan bahwa sumber daya tidak
homogen dan terbatas dalam mobilitas.Perusahaan dapat menerjemahkan sumber daya
dan kemampuan menjadi keuntungan strategis jika mereka berharga, langka, ditiru
dan perusahaan diselenggarakan untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut.
Proses Kerangka Manajemen Strategis
Konsep ini
mempromosikan pendekatan sistematis untuk formulasi strategi yang berakar pada
misi, atau tujuan, organisasi dan menguji pilihan implementasi dan tindakan
tegas terhadap misi itu. Misi
membentuk dasar langsung untuk target tertentu perusahaan akan memilih dan
mencoba untuk mencapai. Hal
ini juga mendefinisikan sifat, bentuk dan tingkat evaluasi perusahaan dan
lingkungannya;serta sifat dari keputusan tingkat korporasi dan bisnis itu
membuat. Akhirnya
misi mendefinisikan kondisi dimana perusahaan akan menentukan keberhasilan
tindakannya.
Manajemen
strategis melibatkan pengambilan keputusan mengenai tujuan organisasi
bersama-sama dengan perumusan dan pelaksanaan rencana, terutama mengenai
alokasi sumber daya, untuk mendukung prestasi mereka. Dengan demikian, strategi
manajemen adalah proses yang dinamis dan kompleks yang melibatkan pertimbangan
faktor internal dan eksternal, dan jangka pendek dan panjang. Efektivitas dari
organisasi strategi manajemen mendapat kritis dampak pada kelangsungan hidup
dan ada banyak alasan mengapa proses manajemen strategis mungkin gagal. Alasan
seperti itu termasuk kegagalan untuk: * berpikir
kreatif tentang kemungkinan yang mempengaruhi rencana ,* memperoleh partisipasi eksternal/internal dan
komitmen koordinasi dan kontrol sumber daya.
b. HR
assessment tolls dan KPI
HR assessment tools
adalah alat assessment tentang sumber daya manusia dalam suatu
organisasi. Adapun komponem – komponem MSDM adalah:
- Kapasitas
MSDM ( anggaran, staff)
- Perencanaan
SDM ( visi, misi dan renstra )
- Kebijakan
dan pelaksanaan MSDM ( job class system, remunerasi system, pola rekruitmen,
program orientasi, prosedur displin dan keluhan )
- Data
MSDM ( Kepegawaian, komputerisasi )
- Manajemen
kinerja ( Job Des, supervise, Review)
- Diklat
( pelatihan staf, pengembangan manajemen dan kepemimpinan, eksternal training
institution )
Total
komponem assessment adalah 21 komponem dengan nilai maksimal perkomponem adalah
5. Dan sebagai penilaian akhir maksimum : baik (> 80% ), cukup baik
(60%-80%), kurang baik (40%-60%), buruk (20% - 40%), no rules ( no management)
Indikator-
Penilaian Kinerja SDM ( Key Performance Indicators ) KPI sebagai pendukung
fungsi penilaian keberhasilan perencanaan strategis SDM
organisasi.
Key Performance Indicator (KPI) adalah sejumlah ukuran fokus terhadap aspek kinerja
yang paling kritis dalam kesuksesan organisasi. Bahwa KPI antara perusahaan dan
industri adalah berbeda, tergantung dari prioritas dan kinerja yang diinginkan.
Adapun tujuan dari penyusunan KPI adalah:
- Untuk mengetahui sejauhmana unit
kerja mengerti target / ukuran yang diinginkan
- Untuk mengetahui bahwa unit kerja
mampu memaintenance kinerjanya
- Untuk memonitor kinerja pegawai
sesuai denganactual performance
- Untuk melihat monitor proses dan
hasil dari prioritas dan kinerja
- Untuk membantu organisasi dalam
pengambilan keputusan
Sebagai
sebuah kesatuan dalam organisasi, unit-unit mempunyai “demam goal” masing-masing. Ada tim
yang memasang jargon: “we create, we learn from mistake, we are team, we
try our best, we celebrate each other’s success and we respect each other”.
Baik dan sangat membanggakan bukan? Tapi jangan terlena dengan jargon semata
saudaraku. Please, lihat
lebih dalam.
Dalam KPI,
kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategic
planning. Masing-masing unit kerja dibawah pimpinan seorang manajer harus
mempunyai target untuk mewujudkan sasaran guna pengembangan organisasinya.
Namun apa yang terjadi jika “tim kebanggaan” hanya bekerja bersama-sama, tanpa
adanya kerjasama seperti jargon yang diagung-agungkan tadi? Maka yang terjadi
adalah kinerjamu adalah kinerjamu, kinerjaku adalah kinerjaku. Adakalanya teman
tak peduli dengan pekerjaan yang terjadi dalam pekerjaan orag lain. Ia
menyelesaikan tugasnya tanpa melihat tugas orang lain. Halo…., inikah Tim?
Lelah ya jika ini terjadi di organisasi kita.
Jika dilihat
dari pembangunan dan pemanfaatan KPI di organisasi, fondasi kuat yang
mempengaruhi adalah; hubungan kemitraan, pemberian wewenang ke lini depan
(operasional), pengukuran dan laporan serta mampu mengkaitkan ukuran kinerja
dengan strategi melalui fondasi critical
success factors. Seperti dikemukakan Senge (1990) dalam buku Fifth Disciplinedisebutkan
bahwa learning organization yang efektif memerlukan dimensi yang
memungkinkan organisasi mampu berkembang dan berinovasi yaitu; personal mastery (penguasaan pribadi), mental model (model mental), shared vision (visi bersama), team learning(belajar beregu)
dan system thinking (berfikir sistem). Bahwa kelima
dimensi tersebut perlu dipadukan secara utuh. Proses pembelajaran dalam
organisasi ini bukan hanya dilakukan secara individu melainkan lebih efektif
jika dilakukan dalam sebuah tim. Dengan terbentuknyateam learning,
akan ditemukan sekian banyak potensial kolektif yang terbangun setiap hari.
Performance Appraisal Systemadalah penilaian kinerja karyawan, terdiri dari dua komponen:
1. Aspek
results ( Key Performance Indicators),
- Menggambarkan
aspek hasil kerja ,dengan bobot 60%
2. Aspek
Kompetensi ( Kompetensi dan perilaku )
- Menggambarkan
aspek kompetensi ( kecakapan ) yang perlu dimiliki
oleh karyawan agar mampu menghasilkan
kineja ( result ) yang optimal,
dengan bobot 40%
Dengan performance
appraisal :Kinerja organisasi dan pegawai dapat dievaluasi
secara objektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subjektivitas.
Setiap anggota organisasi juga menjadi lebih memahami mengenai hasil kerja
kunci ( key result ) yang diharapkan darinya , dengan
demikian organisasi lebih responsive : performance based
culture akan terbangun.
BAB III. Hasil
Assesment HR Tools MSDM
Tabel Assesment HR Tools MSDM RS X di Kota Sukabumi
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
KAPASITAS MSDM
|
|
ANGGARAN MSDM
|
TIDAK ADA ANGGARAN YG
DIALOKASIKAN UTK MSDM DAN KEGIATANNYA DALAM ORGANISASI
|
SDH ADA ALOKASI
ANGGARAN NAMUN SANGAT TERBATAS BAGI MSDM NAMUN BELUM CUKUP UTK KEGIATAN
LAINNYA (PERENCANAAN, PELATIHAN, DLL)
|
ALOKASI ANGGARAN UTK
MSDM SDH CUKUP BAIK, DAN SDH ADA ALOKASI UTK KEGIATAN LAINNYA WALAU MSH
TERBATAS (PENGEMBANGAN, EVALUASI, PERENCANAAN JANGKA PANJANG)
|
ALOKASI ANGGARAN MSDM
DAN KEGIATANNYA SDH CUKUP ADEKUAT DAN MEMILIKI ACUAN DASAR NAMUN MASIH BELUM
MEMILIKI POLA PERENCANAAN YG JELAS & TETAP (IRREGULAR)
|
ALOKASI ANGGARAN MSDM
DAN SELURUH KEGIATANNYA SUDAH MEMILIKI POLA YG JELAS & TETAP, BERDASARKAN
PERENCANAAN STRATEGIS
|
2
|
STAFF MSDM
|
TIDAK ADA STAF YG
DITUGASKAN UTK MENGELOLA SDM DALAM ORGANISASI
|
SDH ADA STAF YG
MENGELOLA MSDM NAMUN MEMILIKI PENGALAMAN TERBATAS TTG MSDM, DAN KADANG
MERANGKAP TUGAS DI BAGIAN LAIN
|
SDH ADA STAF YG CUKUP
BERPENGALAMAN DLM MSDM DAN BERKOMPETEN DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR DASAR
(REKRUTMEN, PHK, DLL)
|
SDH LEBIH BANYAK STAF
YG MEMILIKI PENGALAMAN MSDM DAN TERLATIH, NAMUN BELUM DAPAT DILIBATKAN DALAM
PERENCANAAN MSDM JANGKA PANJANG DLM RENSTRA
|
JUMLAH STAF YANG
MEMILIKI PENGALAMAN & KOMPETENSI MSDM SDH MEMADAI DAN MAMPU DILIBATKAN
DLM RENSTRA MSDM
|
1
|
TABEL 2.
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
PERENCANAAN MSDM
|
|
VISI & MISI
ORGANISASI
|
BELUM ADA VISI &
MISI ORGANISASI
|
SUDAH ADA VISI DAN
MISI ORGANISASI, NAMUN BELUM ADA RENCANA STRATEGIS ORGANISASI
|
SUDAH ADA VISI DAN
MISI ORGANISASI DALAM RENSTRA NAMUN BELUM ADA KETERKAITAN SECARA FORMAL DG
PERENCANAAN MSDM
|
VISI DAN MISI
ORGANISASI SDH TERHUBUNG SECARA FORMAL DG VISI MISI BIDANG MSDM DI RENSTRA
ORGANISASI
|
VISI MISI SDH
DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR FORECASTING DLM PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM JANGKA
PANJANG (5-10 TH)
|
3
|
PERENCANAAN
MSDM
|
BELUM MEMILIKI
PERENCANAAN MSDM TAHUNAN
|
PERENCANAAN MSDM SDH
DILAKUKAN NAMUN TIDAK DIDASARKAN PADA ASESMEN YG JELAS DAN KEBUTUHAN YANG ADA
|
TELAH DILAKUKAN
PERENCANAAN MSDM TAHUNAN NAMUN ASESMEN DASAR BELUM DILAKUKAN (VISI MSDM,
KEBUTUHAN SDM, OUTPUT TRAINING, DATA PEGAWAI YG ADA)
|
PERENCANAAN MSDM
TAHUNAN TELAH DILAKUKAN SECARA REGULER, NAMUN BELUM DIEVALUASI LEBIH LANJUT
TTG KEEFEKTIFANNYA
|
PERENCANAAN MSDM
TAHUNAN DIDASARKAN PADA VISI ORGANISASI DAN HASIL PELATIHAN PENGEMBANGAN SDM,
DIIMPLEMENTASI, EVALUASI BAGI RENSTRA OGANISASI
|
3
|
TABEL 3
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN MSDM
|
|
JOB CLASSIFICATION
SYSTEM
|
TIDAK ADA SISTEM
KLASIFIKASI THD JABATAN BERDASAR SKILL DAN KUALIFIKASI YG DIBUTUHKAN
|
SUDAH PERNAH DICOBA
MEMBUAT SISTEM KLASIFIKASI JABATAN, NAMUN BELUM BISA DIIMPLEMENTASIKAN DG
BAIK
|
TELAH ADA KLASIFIKASI
JABATAN NAMUN BELUM MEMILIKI SISTEM DAN POLA YG JELAS
|
TELAH DITERAPKAN
SISTEM KLASIFIKASI JABATAN DENGAN POLA YG JELAS TAPI BELUM DIGUNAKAN SBG
DASAR FUNGSI MSDM (REKRUTMEN, REMUNERASI, ANJAB, JOBDES, DLL)
|
SISTEM YG ADA TELAH
DIGUNAKAN SBG DASAR FUNGSI MSDM SEKALIGUS MENJADI DASAR RENSTRA SDM
ORGANISASI
|
1
|
REMUNERATION SYSTEM
|
TIDAK ADA SISTEM REMUNERASI
YG DITERAPKAN PADA SKALA GAJI DAN TUNJANGAN DI SETIAP JABATAN
|
TELAH DIBUAT SISTEM
PENGGAJIAN NAMUN BELUM DIDASARKAN PADA LATAR PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN
KEMAMPUAN YG ADA, HANYA BERDASARKAN ASAS EFISIENSI SEMATA
|
TELAH ADA SISTEM PENGGAJIAN
YG DIDASARKAN PADA LATAR PENDIDIKAN, PENGALAMAN & KEMAMPUAN, NAMUN BELUM
DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
|
SISTEM PENGGAJIAN YG DIDASARKAN PADA LATAR
PENDDKAN PNGLMN & KEMAMPUAN NAMUN
BELUM MJD VAR YG PENGARUHI KENAIKAN GAJI, BONUS & INSENTIF / MERIT
|
SISTEM PENGGAJIAN YG
DIDASARKAN PADA LATAR PENDDKAN PNGLMN
& KEMAMPUAN, DAN MJD VAR YG
PENGARUHI KENAIK-AN GAJI, BONUS & INSENTIF / MERIT (COST EFFECTIVE)
|
1
|
REKRUTMEN, TRANSFER,
PROMOTION, DEMOTION
|
TIDAK ADA PROSES FORMAL SOAL
REKRUTMEN, TRANSFER, PROMOSI, DEMOSI PADA JOBDES YG ADA
|
TELAH DILAKUKAN PROSES
REKRUTMEN, TRANSFER, PROMOSI ATAU DEMOSI, NAMUN BELUM DIDASARKAN PADA
KRITERIA YG JELAS
|
TELAH TERBENTUK SISTEM
REKRUTMEN, TRANSFER, PROMOSI ATAU DEMOSI DG KRITERIA YG JELAS &
TRANSPARAN, NAMUN BELUM ADA TINDAK LANJUT SISTEM
|
SISTEM REKRUTMEN, TRANSFER,
PROMOSI ATAU DEMOSI TELAH DIIMPLEMENTASIKAN NAMUN BELUM TERINTEGRASI DENGAN
RENSTRA ORGANISASI
|
SISTEM YG ADA TELAH
TERINTEGRASI DENGAN RENSTRA DAN SELALU DIMONITOR & DIEVALUASI UTK RENSTRA
YG ADA
|
2
|
TABEL 4
KOMPONEN MSDM
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN MSDM
|
|
ORIENTATION PROGRAM
|
TIDAK ADA PROGRAM
ORIENTASI FORMAL BAGI PEGAWAI BARU
|
TELAH DILAKUKAN
PELAKSANAAN ORIENTASI NAMUN MASIH DALAM BENTUK INFORMAL
|
ORIENTASI TELAH
DIJADIKAN SEBUAH PROGRAM NAMUN BELUM DILAKSANA-KAN SECARA RUTIN
|
PROGRAM ORIENTASI
TELAH RUTIN DILAKSANAKAN NAMUN BELUM TERINTEGRASI PADA RENSTRA SDM
|
PROGRAM DILAKSANAKAN
PADA SEMUA PEGAWAI BARU YG MENJABARKAN VISI MISI ORGANISASI DAN STANDAR
KINERJA YG DIHARAPKAN SHG SEMUA PEGAWAI MERASA NYAMAN.
|
1
|
DOKUMEN KEBIJAKAN ORGANISASI
(STRUKTUR ORG, ATURAN KEPEGAWAIAN, SOP, DLL)
|
TIDAK ADA SAMA SEKALI
|
SUDAH ADA DOKUMEN KEBIJAKAN
TAPI TIDAK PERNAH DIUPDATE BAHKAN TIDAK RELEVAN DG KONDISI ORGANISASI SAAT
INI
|
DOKUMEN KEBIJAKAN TELAH
DIBUAT SESUAI KONDISI ORGANISASI NAMUN BELUM MENCAKUP SEMUA INFORMASI YANG
DIBUTUHKAN
|
DOKUMEN KEBIJAKAN TELAH
MENCAKUP SEMUA ASPEK YG DIBUTUHKAN NAMUN BELUM DAPAT DIAKSES OLEH SEMUA
PEGAWAI & TIDAK SELALU DIJADIKAN DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN MSDM
|
DOKUMEN KEBIJAKAN SELALU
TEREVALUASI & TERUPDATE SECARA REGULAR, JUGA DAPAT DIAKSES SELURUH
PEGAWAI DAN DIJADIKAN ACUAN SEMUA KEGIATAN MSDM ORGANISASI
|
1
|
TABEL 5
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN MSDM
|
|
PROSEDUR KEDISIPLINAN, PHK,
KELUHAN
|
TIDAK ADA PROSEDUR FORMAL
|
PROSEDUR TERTULIS (FORMAL)
BELUM ADA NAMUN TELAH DILAKSANAKAN SEBAGAI KEBIJAKAN SESAAT
|
PROSEDUR FORMAL TELAH
DISUSUN NAMUN TIDAK TERDAPAT KETERKAITAN YG JELAS DG STANDAR KINERJA
|
PROSEDUR FORMAL TELAH
DISUSUN BERDASAR STANDAR KINERJA YG JELAS NAMUN BELUM DIIMPLEMENTASIKAN
SECARA KONSISTEN
|
PROSEDUR FORMAL BERDASAR
STANDAR KINERJA TELAH DIKETAHUI & DIPAHAMI OLEH SEMUA PEGAWAI &
DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
|
3
|
HUBUNGAN DG SERIKAT PEKERJA
|
TIDAK ADA HUB SAMA SEKALI
|
HUBUNGAN TELAH ADA, NAMUN
PERAN KEDUA PIHAK MSH BELUM JELAS
|
HUBUNGAN TELAH LEBIH
DIPERJELAS ANTARA DUA PIHAK NAMUN PIHAK MANAJEMEN BELUM TERLIBAT DLM ISU-ISU
SERIKAT
|
PIHAK MANAJEMEN TELAH
TERLIBAT NAMUN BELUM SECARA REGULER DAN KONSISTEN
|
MSDM & SERIKAT SELALU
BEKERJASAMA UTK MENYELESAIKAN DAN MENCEGAH MASALAH YG DAPAT TIMBUL
|
1
|
PEMENUHAN (COMPLIANCE) HUKUM
& UU KETENAGAKERJAAN
|
BELUM ADA EVALUASI THD
KEBIJAKAN MSDM ORGANISASI PADA TERPENUHINYA UU NAKER NASIONAL & LOKAL
(PROVINSI)
|
SDH PERNAH DILAKUKAN BBRP
REVIEW THD KESESUAIAN KEBIJAKAN MSDM NAMUN BELUM RUTIN
|
REVIEW DAN EVALUASI THD
KEBIJAKAN YG ADA SDH DILAKUKAN SECARA RUTIN NAMUN BLM DIMASUKKAN DLM FUNGSI
MSDM
|
REVIEW & EVALUASI SDH
DILAKUKAN SECARA RUTIN NAMUN PENYESUAIAN TDK SELALU DILAKSANAKAN
|
KEBIJAKAN MSDM &
PELAKSANAANNYA SELALU DISESUAI-KAN DG PERATURAN , UU NAKER LOKAL &
NASIONAL
|
2
|
TABEL 6.
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
MANAJEMEN KINERJA
|
|
JOB DESCRIPTION
(KUALIFIKASI JABATAN, TG JWB, ANALISA JABATAN
DLL)
|
BELUM ADA JOBDES YG DIKEMBANGKAN, BELUM PERNAH
DILAKUKAN ANJAB
|
TELAH ADA JOBDES DI BEBERAPA JABATAN INTI NAMUN
BELUM MENYELURUH DAN MSH KURANG JELAS URAIANNYA KRN TDK BERDASAR ANJAB
|
BEBERAPA STAF TELAH MENDAPAT-KAN JOBDES NAMUN
URAIAN-NYA MSH SECARA UMUM (BLM ADA ANJAB) & KURANG PER TG JWBN &
SUPERVISI
|
SEMUA PEGAWAI SDH PUNYA JOBDES WALAU BLM LGKP, &
ANALISA JABATAN SDH DILAKSANAKAN SBG DASAR PEMBUATANNYA NAMUN BELUM DILAKUKAN
RUTIN
|
SEMUA URAIAN JOBDES SDH LNGKP, DAN SELALU DIUPDATE
BERDA-SARKAN REVIEW ANJAB SECARA RUTIN. SEMUA TUGAS SPESIFIK & SUPERVISI
JELAS.
|
1
|
SUPERVISI
KEPEGAWAIAN
|
TDK ADA SISTEM YG JELAS, GARIS OTORITAS TDK JELAS
(TUMPANG TINDIH). PARA PEGAWAI TDK MDPTKAN PENGAKUAN THD PENCAPAIANNYA
|
TELAH ADA GARIS OTORITAS, NAMUN MSH BELUM JELAS
FUNGSI & PERAN-NYA SEHINGGA PROSES PENGAWASAN MSH BLM JALAN
|
TELAH LEBIH JELAS GARIS OTORITAS, FUNGSI & PERAN
PENGAWASAN, JADI PROSES PENGAWASAN TELAH TERLAKSANA WALAU MSH TERBATAS
|
SEMUA YG MEMILIKI FUNGSI PENGAWAS-AN TELAH PAHAMI
SEMUA KWENANGAN & TG JWB NYA. JADI PIHAK ATASAN & BAWAHAN SECARA
RUTIN BERTEMU UTK BAHAS WORKPLAN
|
ATASAN SBG SUPERVISOR TELAH DPT TINGKATKAN KINERJA
STAF MELALUI RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & PELATIHAN SECARA PERIODIK
|
2
|
PROGRAM EVALUASI
(PERENCANAAN & PENILAIAN KINERJA FORMAL)
|
BELUM ADA PROGRAM PENILAIAN & PERENCANAAN
KINERJA SECARA FORMAL
|
SUDAH ADA PENILAIAN KINERJA NAMUN MSH BERSIFAT
INFORMAL & BELUM DILAKSANAKAN SECARA RUTIN
|
TELAH ADA PROGRAM PENILAI-AN KINERJA TAPI BELUM
TERMASUK PERENCANAAN KINERJA YG MEMUAT RENCANA KERJA & OBYEKTIF KINERJA
|
TELAH DIBUAT SEBUAH SISTEM PELAKSANAAN &
PENGAWASAN UTK PENGEMBANGAN OBYEKTIF KINERJA PD SETIAP PEGAWAI YG DIJADIKAN
DASAR PENILAIAN KINERJA
|
SISTEM SUDAH MENJAMIN AKUN-TABILITAS ATASAN SBG
SUPERVISI DAN STAF LAIN UTK BERSAMA MELAKSA-NAKAN SECARA REGULER &
HASIL-NYA DIJADIKAN DASAR KEBIJKN SDM
|
2
|
TABEL 7.
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
DATA SDM
|
|
DATA PEGAWAI
(JUMLAH, LOKASI, LEVEL
PENDIDIKAN /SKILL, USIA/JENIS KELAMIN, LEVEL GAJI, MASA KERJA)
|
DATA TDK PERNAH DIAMBIL UTK
DIKELOLA SECARA SISTEMATIS
|
DATA SUDAH DIAMBIL NAMUN
BELUM SECARA MENYELURUH & SISTEMATIS
|
KEBANYAKAN DATA SDH
DIKUMPULKAN NAMUN BELUM DI MAINTAIN DAN DIUPDATE SECARA REGULER
|
SEMUA DATA SDH LENGKAP DAN
SISTEMATIS JUGA DIUPDATE SECARA RUTIN NAMUN BLUM DIGUNAKAN SECARA FORMAL BAGI
PERENCANAAN MSDM
|
SEMUA DATA DAPAT DIAKSES DAN
TERUPDATE SECARA RUTIN & SISTEMATIS JUGA DIGUNAKAN SBG DASAR PERENCANAAN
MSDM
|
4
|
KOMPUTERISASI DATA
|
BELUM ADA SISTEM INFORMASI
MSDM BERBASIS KOMPUTER BAIK EKSTERNAL ATAU INTERNAL
|
TELAH ADA SISTEM INFORMASI
MSDM NAMUN BELUM TERINTEGRASI DG MODUL BAGIAN LAIN
|
SISTEM INFORMASI MSDM TELAH
TERINTEGRASI DG MODUL LAIN TAPI BELUM MEMILIKI PERSONIL YG DAPAT
MENGEMBANGKAN SISTEM & MANAJEMEN DATA
|
TELAH LENGKAP SEMUA SISTEM
INFORMASI MSDM YG TERINTEGRASI NAMUN PERSONEL YG ADA KURANG TERLATIH UTK
MENGEMBANGKAN SISTEM & MAN DATA
|
SEMUA SISTEM INFORMASI MSDM
TELAH TERINTE-GRASI & MEMILIKI PERSONIL YG TERLATIH DLM MENGEMBANGKAN
SISTEM & MANAJEMN DATA
|
1
|
DATA REKAM PROFIL INDIVIDU
PEGAWAI
|
BELUM ADA DATA REKAM PROFIL
INDIVIDU PEGAWAI
|
TELAH ADA SEBAGIAN PEGAWAI
YG MEMILIKI DATA REKAM PROFIL INDIVIDU
|
SEMUA PEGAWAI TELAH MEMILIKI
DATA REKAM PROFIL INDIVIDU NAMUN BELUM TERUPDATE SECARA REGULER
|
FILES DATA UTK SELURUH
PEGAWAI DIPELIHARA & DIUPDATE REGULER NAMUN BELUM ADA KEBIJAKAN YANG MEMBERI
AKSES TERBATAS PADA PEGAWAI
|
SEMUA DATA FILES TERUPDATE
DAN TELAH ADA KEBIJAKAN MEMBERIKAN AKSES SECARA TERBATAS BERDASAR ASAS
KERAHASIAAN
|
1
|
TABEL 8.
KOMPONEN MSDM
|
TAHAPAN PERKEMBANGAN MSDM
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
INDIKATOR
|
PENDIDIKAN & PELATIHAN SDM
|
|
PROGRAM PELATIHAN
|
BELUM ADA PROG PELATIHAN
APAPUN
|
BELUM ADA PROG PELATIHAN
FORMAL NAMUN BEBERAPA KALI MENGIRIMKAN STAF UTK IKUT PELATIHAN DI LUAR
ORGANISASI
|
BEBERAPA PELATIHAN SDH DI
LAKUKAN NAMUN TDK MELALUI PROSES ASESMEN KEBUTUHAN DARI STAF & BLM SESUAI
DG PRIORITAS ORG KESEHATAN
|
PROGRAM PELATIHN TELAH
MENJADI KOMPONEN FORMAL DARI ORGANISASI NAMUN BELUM DIPERUNTUKKAN BAGI SMUA
PEGAWAI JG BLUM DIEVALUASI HASILNYA
|
PROG PELATIHAN TELAH MENJADI
BAG ORGANISASI YG PUNYA NILAI TINGGI KRN TELAH DIKEMBANGKAN SESUAI KEBUTUHAN
ORG & PARA STAF NYA
|
3
|
PENGEMBANGAN MANAJEMEN &
LEADERSHIP
|
TDK ADA KEBIJAKAN MAUPUN
FILOSOFI YG UNGKAPKAN PENTINGNYA PENGEMBANGAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN YG KUAT
BAGI ORG DI MASA MENDATANG
|
TELAH DIBUAT BBRP USAHA UTK
MENGEMBANGKAN KAPASITAS MANAJEMEN NAMUN BLUM SECARA RUTIN
|
PENGEMBANGAN KAPASITAS
MANAJEMEN TELAH DILAKUKAN SECARA REGULER NAMUN BELUM ADA TARGET PENCAPAIAN
MASA DEPAN
|
ORGANISASI SUDAH MULAI
MENGUSAHA-KAN PENGEMBANG-AN MANAJER & LEADER MASA DEPAN MELALUI BIMBINGAN
INTENSIF NAMUN PARTISIPASI MASIH SELEKTIF
|
PERENCANAAN PENGEMBANGAN
MANAJER & LEADER MASA DEPAN TELAH DITENTUKAN SHG SETIAP ORANG DPT
PARTISIPASI SESUAI STANDAR KINERJA & PENCAPAIAN MSG2
|
2
|
KERJASAMA TRAINING DG PIHAK
LUAR
|
TIDAK ADA HUBUNGAN FORMAL DG
INSTITUSI PELATIHAN EKSTERNAL BIDANG KESEHATAN
|
HUBUNGAN SDH TERJALIN NAMUN
MSH DALAM KORIDOR TANPA IKATAN FORMAL & TDK DIGUNAKAN BAGI PENGEMBANG-AN
DIKLAT
|
SDH TERDAPAT HUBUNGAN FORMAL
(MOU) NAMUN PIHAK MANAJEMEN TDK IKUT DLM PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM
PELATIHAN
|
MOU KERJASAMA JUGA MEMUAT
KERJASAMA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI (SKILL,
KNOWLEDGE, ATITUDE) YG DIBUTUHKAN
|
KERJASAMA JUGA MENAWARKAN
PROGRAM PELATIH-AN SECARA REGU-LER BAGI PENING-KATAN KOMPETENSI (SKILL,
KNOWLEDGE, ATITUDE) YG DITARGETKAN
|
2
|
BAB IV. Pembahasan
Manajemen SDM dalam suatu organisasi sangatlah penting. Sumber daya
manusia harus didefenisikan bukan dengan apa yang sumber daya
manusia lakukan, tetapi apa yang sumber daya manusia hasilkan , karena
dengan menggerakkan orang – orang inilah tujuan akan tercapai
tepat waktu. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan
sumber daya berarti perusahaan tersebut memiliki “Distinctic Competence” yang
berarti kemampuan spesifik suatu organisasi dengan kekhasan kompetensi
SDM yang dimiliki akan menjadi kunci sukses. Hal ini dapat dicapai
apabila pengelolaan SDM mulai dari perencanaan sampai evaluasi dilakukan dengan
baik . Dalam tools assesment HR saat ini sudah dicakup semua
permasalahan tetang SDM.
RS X adalah Rumah sakit mum swasta tipe D berada di wilayah kotanadya Sukabumi
, memiliki sumber daya tetap yang merupakan rekruitmen terpusat dan sebagian
lagi adalah pegawai tidak tetap, dikelola internal Rumah sakit. Masih adanya
gap manajemen pegawai tetap dengan non tetap serta mengalami perubahan struktur
organisasi dari RSIA menjadi RSU sejak tahun 2013 .
Berdasarkan hasil performance appraisal serta wawancara dengan Kepala
Bagian SDM dan GA , HR TOOLS DAN KPI SDM di RS X tersebut didapatkan :
1. % jumlah rekurtmen yang dapat dipenuhi
dengan tepat waktu (misal maksimal 45 hari sesudah adanya order). Target angka
harusnya 100%, artinya setiap ada order kebutuhan karyawan baru selalu bisa
dipenuhi dalam jangka dibawah 45 hari).Di rumah sakit X jumlah rekurtmen yang
dapat dipenuhi dengan tepat waktu belum dapat dilakukan karena kriteria rekrutmen kurang
jelas serta kompetensi rekrutmen belum sesuai yang diinginkan.
2. Skor kepuasan karyawan. KPI
ini mengukur tingkat kepuasan karyawan, sebuah hal yang penting
untuk menjaga motivasi dan produktivitas karyawan. Targetnya dalam skala 1 – 5
dimana 1 adalah sangat tidak puas dan 5 = sangat puas. Target yang lazim
digunakan adalah pada angka 4. KPI ini mensyaratkan kita memiliki tool
kuesioner untuk mengukur skor kepuasan karyawan.RS X belum memenuhi target dan
skala masih di angka rata-rata 2 .
3. Tingkat absensi karyawan. KPI
ini mencoba mengukur tingkat kehadiran karyawan; dimana angka targetnya adalah
sebaiknya 100 %. Artinya tidak ada karyawan yang mangkir dan tidak masuk tanpa
alasan.Tingkat absensi karyawan RS X pencapaiannya masih rendah, belum mencapai
target 100%..Hal ini dikarenakan sedikit
karyawan belum melakukan kedisiplinan serta pihak manajemen masih
memberikan peringatan lisan dan hanya
sedikit yang diberikan peringatan tertulis serta kriteria absensi karyawan
menjadi kriteria utama , sedangkan ada kriteria lain yang menjadi penentu
kinerja karyawan.
4. Jumlah profit per karyawan
(baik karyawan permanen ataupun kontrak). Digunakan untuk mengukur
produktivitas karyawan..Ukuran produktivitas karyawan di RS X belum digunakan.
5. Jumlah on the job training
yang diselenggarakan rdalam setahun. Digunakan untuk melihat jumlah OJT yang dilakukan
oleh perusahaan Di RS X belumj dilakukan penghitungan jumlah OJT..
6. Rata-rata skor kompetensi
karyawan (dilakukan melalui proses asessmen kompetensi baik yang dilakukan
secara internal ataupun eksternal untuk sejumlah key positions).Rata-rata skor
assesment MSDM masih rendah yaitu 39 (37%).Hal
ini dikarenakan kompetensi staf yang melakukan pengelolaan SDM belum ada serta
kompetensi SDM RS belum semuanya sesuai dengan kriteria, serta visi dan misi
MSDM belum ada serta belum sejalan
dengan visi dan misi Organisasi RS X.
Anggaran yang
ada masih terbatas , karena RS X sedang melakukan pembangunan serta
perubahan tipe rumah sakit dari RSIA menjadi RS umum swasta tipe D.Hal ini
mempengaruhi perencanaan , serta pengorganisasiannya. Sehingga program pembinaan
serta peningkatan kompetensi SDM belum dapat optimal karena dengan anggaran
terbatas, untuk itu solusinya melalui pembinaan serta sosialisasi pelatihan
internal maupun melatih SDM sesuai bidang /profesi dengan mengirimkan SDM ke rumah sakit lain di
wilayah Jawa Barat , merupakan bentuk korporasi bersama RS X.
BAB V.KESIMPULAN
Merujuk kepada score yang didapatkan
pada assessment tools SDM RS X didapatkan 37 % ( buruk ) dan KPI . Dari
assesment tool penilaiannya sangat detail tentang keberadaan MSDM.
hasilnya disimpulkan semua komponem dalam assesmen itu dominan bernilai 2 yang
artinya perencanaan serta dokumen maupun anggaran yang berhubungan MSDM masih
kurang., sedangkan KPI secara garis besar , tentang produktifitas serta
aktivitas SDM . Berdasarkan score di atas, kinerja karyawan belum optimal serta turn over yang tinggi di RS X Penilaian HR Tools dan KPI, keduanya sama -
sama mempunyai kelebihan dan kekurangan , apabila digabungkan akan menghasilkan
MSDM yang sempurna. Dari hasil penilaian diatas , pimpiann/manajemen bisa melakukan penyempurnaan
MSDM apabila pihak pimpinan mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan RS X
ini. Kebijakan Renstra RS yang sudah ada, akan lebih berdampak lebih
baik apabila diimplementasi dalam visi , serta misi setiap bagian , khususnya
MSDM. Sehingga manajemen dapat memiliki tolok ukur keberhasilan pengelolaan SDM
di RS X.
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P.Siagian,MPA,PROF.
DR, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed.I, Cet.15, Jakarta , Bumi Aksara,2008,
BAB II,hal 42, 44-48,55
Barney, JB dan Hesterly, WS 2010. Manajemen Strategis dan Keunggulan
Kompetitif: Konsep dan Kasus. 3 rd Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River,
New Jersey.
Penrose, E. 1959. Teori Pertumbuhan Kantor (Third ed.). Oxford, UK:
Oxford University Press.
Williamson, OE 1975. ekonomi pemerintahan: Kerangka dan
Implikasi. Jurnal Ekonomi Teoritis, 140: 195-223.
Porter, ME 1980. Strategi Kompetitif. New York: Free Press.
Porter, ME 1985. Keunggulan Kompetitif: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. New York: Free Press.
Barney, J. 1991. Sumber Firm dan berkelanjutan Keunggulan
Kompetitif. Jurnal Manajemen, 17 (1): 99-120.
Rumelt, RP 1991. Berapa Industri Cetakan. Strategic Management
Journal, 12: 167-185.
Yudha Antariksa ; http://strategimanajemen.net/2010/07/12/contoh-kpi-bagian-sdm/#sthash.U9Y4wZBf.dpuf,
2010 , Juli 12